Sabtu, 07 Maret 2020

Belajar Nahwu dasar “ Mengenal tanda-tanda fi’il dan harf”

Bismillaahirrohmaanirrohiim, jika sebelumnya kita telah membahas tanda-tanda yang membedakan antara isim dari kalimat selainnya dengan tiga tahap, yaitu: melihat di awal kalimat, di akhir kemudian maknanya, maka dalam artikel kali ini akan kita membicarakan alamat-alamat fi’il dan harf dengan cara yang sama dengan cara sebelumnya.
Alamat-alamat fi’il:
1.      Huruf Mudloro’ah: yang mengawali fi’il mudlori’ yaitu أ, ن, ي dan ت yang disingkat dengan “أَنَيْتُ”, seperti: أَقُوْمُ, نَقُوْمُ, يَقُوْمُ, dan تَقُوْمُ.
2.      Ta’ ta’nits saakinah yaitu ta’ mati yang menunjukkan perempuan atau muannats, seperti: ضَرَبَتْ
3.      Qobuulu ta’ ta’nits saakinah, yaitu menerima atau bisa bersambung dengan ta’ tersebut ketika di tashrif, seperti: ضَرَبَ dan tashrif fi’il madli selain ضَرَبَتْ dan ضَرَبَتا.
4.      Ya’ muannatsah mukhotobah, yaitu ya’ yang menunjukkan seorang perempuan yang diajak bicara, seperti: اِضْرِبِيْ
5.      Qobuulu ya’ al muannatsah al mukhoothobah, artinya menerima ya’ tersebut jika ditashrifkan, seperti: اِضْرِبْ dan tashrif fi’il amar selain اِضْرِبِيْ.
Ini jadwal syahid alamat-alamat fi’il
الشاهد
كلمة
علامة
شاهد
كلمة
علامة
أَقًوْمُ
فعل
أ
ضَرَبَتْ
فعل
تاء
نَقُوْمُ
فعل
ن
ضَرَبَ
فعل
ق تاء
يَقُوْمُ
فعل
ي
اِضْرِبْ
فعل
ياء
تَقُوْمُ
فعل
ت
اِضْرِبِيْ
فعل
ق ياء

Catatan:
1.      تاء pada ضَرَبَتَا sejatinya adalah ta’ ta’nits saakinah alias mati hanya saja karena bersambung dengan alif maka harokatnya difathahkan karena bertemu dua huruf yang mati, dan fathah dipilih karena mempunyai kecocokan ( munaasabah ) dengan alif.
2.      Adapun ya’ muannatsah mukhotobah hanya menjadi alamat pada fi’il amr tidak pada fi’il mudhori’ padahal di dalamnya juga ada ya’ tersebut pada contoh: تَضْرِبِيْنَ, karena terkumpul dua alamat fi’il dalam kalimat tersebut, maka di tulis di dalam jadwal alamat yang lebih dahulu disebutkan.  
Alamat harf:
Adapun harf maka alamatnya adalah ‘adamiyyah artinya tidak mempunyai alamat seperti isim dan fi’il, tidak ada alamat tersebut ialah yang menjadi alamat bagi harf, di ilustrasikan oleh as Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan dalam keterangan singkatnya ( baca: Mukhtashor Jiddan )  atas Muqoddimah Aajurumiyyah bahwa hal itu seperti kita mengenali Jim, Ha’ dan Kho, kita mengenali Jim dengan titik di bawahnya, Kho dengan titik di atasnya, sedangkan Ha kita mengenalinya dengan tidak ada titik padanya baik di atas maupun di bawahnya. Al imaam al Hariiriy mengatakan di dalam Mulhatul I’rob:
وَالْحَرْفُ مَا لَيْسَتْ لَهُ عَلَامَةْ
^
فَقِسْ عَلَى قَوْلِي تَكُنْ عَلَّامَةْ
Huruf ialah kalimat yang tidak mempunyai alamat [ seperti isim Dan fi’il ], qiyaskanlah perkataanku ini maka engkau akan menjadi orang yang sangat alim

Ini adalah jadwal syahid alamat harf.
علامة
كلمة
الشاهد
عدمية
حرف
هل
عدمية
حرف
في
عدمية
حرف
لم

قاموس الرمز في الجدول
معنى
رمز
ن
معنى
رمز
ن
تاء التأنيث الساكنة
تاء
5
همزة المضارعة
أ
1
قبول تاء التأنيث الساكنة
ق تاء
6
نون الضارعة
ن
2
ياء المؤنثة المخاطبة
ياء
7
ياء المضارعة
ي
3
قبول ياء المؤنثة المخاطبة
ق ياء
8
تاء المضارعة
ت
4

            Sampai disini berakhirlah keterangan mengenai alamat-alamat kalimat yang menjadi bagian dari pada kalam, hal-hal yang dirasa belum tuntas dan perlu ditambahkan bisa di tulis di kolom komentar. Untuk artikel selanjutnya – insya Allah – kita akan memasuki pembahasan terkait I’rob yaitu perubahan akhir kalimat ketika disambung dengan kalimat lain. Semoga bermanfaat, aamiin allahumma aamiin. By  Sibawaihi Saifullah, Sabtu, 07032020

1 komentar:

  1. Amiinnn...
    Alhamdulillah wa syukurillah.
    Syukron ustd 🙏

    Menanti kelanjutannya 🙏

    BalasHapus